Rabu, 13 Januari 2016

pembentukan senyawa-senyawa NaCl dll



Tugas 01
Buatlah model pembentukan ikatan kimia senyawa-senyawa berikut seperti contoh pada slide sebelumnya:
1.Sodium klorida (NaCl)
2.Magnesium klorida (MgCl2)
3.Alumunium klorida (AlCl3)
4.Silicon tetraklorida (SiCl4)
5.Fospor trikolorida (PCl3)
6.Disulfur diklorida (S2Cl2)
7.Klorin (Cl2)
Mari kita perhatikan magnesium klorida, MgCl2. Setiap atom
logam magnesium melepaskan dua elektron pada kulit terluarnya
membentuk ion Mg2+. Dua elektron ini diserahkan kepada dua atom
non-logam klor sehingga terbentuk dua ion klorida, Cl- .
Mg (2. 8. 2) ----> Mg2+ (2. 8) + 2e
[ Cl (2. 8. 7) + e ----> Cl- (2. 8. 8) ] 2x
Ion-ion magnesium dan klorida melakukan tarik-menarik
dengan gaya elektrostatis sehingga terbentuk MgCl2. Lihat gambar 7 berikut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCrF3cdKd2NXoWOKyDXeEnbq9AP9mPOkqM0_3brq6zQZtwPdaBHLplIkPz-vEZ5RYgw8lnaAU-tRWY7C1gqYUJjyXv6ys_MCv8izyy0RO0e4tS8f1BfW4ukmk-b6qZ08HqZBbqYA9Y0EU/s320/28.jpg










Gambar 7. Ikatan Ion yang terbentuk pada Magnesium Klorida, MgCl2


Senyawa-senyawa seperti NaCl dan MgCl2 yang berupa
padatan terbentuk melalui ikatan ion disebut senyawa ionik.
Ikatan ion terjadi antara atom-atom logam dengan non-logam.
Dalam ikatan ion jumlah elektron yang dilepas logam sama dengan
jumlah elektron yang diterima oleh non-logam.
Contoh:
  • Muatan Satu ion Na+ : 1 x (1+) = 1+ seimbang Satu ion Cl- : 1 x (1- ) = 1-
Jadi rumus natrium klorida adalah Na1Cl1, tetapi sering ditulis sebagai NaCl.
  • Muatan Satu ion Mg2+: 1 x (2+) = 2+ seimbang Dua ion Cl- : 1 x (1- ) = 2-
Rumus magnesium klorida adalah Mg1Cl2, tetapi sering ditulis sebagai MgCl2

Alumunium klorida menyublim (berubah dari keadaan padat menjadi gas) pada suhu sekitar 180°C. Jika senyawa ini mengandung ion maka senyawa ini akan memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena dayatarik yang kuat antara ion positif dengan ion negatif. Akibat hal ini ketika alumunium klorida menyublim pada temperatur yang relatif rendah, maka harus kovalen. Diagram titik-silang menunjukkan elektron terluar saja.
AlCl3, seperti BF3, merupakan molekul yang kekurangan elektron. Keduanya mirip, karena alumunium dan boron terletak pada golongan yang sama pada tabel periodik, sama halnya juga dengan fluor dan klor.
Pengukuran massa atom relatif rumus alumunium klorida menunjukkan bahwa rumus alumunium klorida dalam bentuk uap pada temperatur sublimasi bukan AlCl3, melainkan Al2Cl6. Alumuniun klorida eksis sebagai dimer (dua molekul bergabung menjadi satu). Ikatan antara dua molekul ini merupakan ikatan koordinasi, penggunaan pasangan elektron mandiri pada atom klor. Tiap-tiap atom klor memiliki tiga pasangan elektron mandiri, akan tetapi hanya dua yang penting saja yang ditunjukkan pada diagram.
Energi dilepaskan ketika dua ikatan koordinasi terbentuk, dan karena itu dimer lebih stabil dibandingkan dua molekul AlCl3 yang terpisah.


Silikon tetraklorida ialah senyawa anorganik dengan rumus SiCl4. Senyawa ini merupakan cairan volatil tidak berwarna yang berasap di udara. Senyawa ini digunakan untuk menghasilkan silikon dan silika dengan kemurnian tinggi untuk aplikasi komersial.
Nama IUPAC senyawa silicon ini ialah Silikon(IV) klorida; nama lainnya adalah Silikon tetraklorida, Tetraklorosilana. Adapun sifat-sifatnya adalah:
  • Rumus molekul: SiCl4
  • Berat molekul: 169,90 gr/mol
  • Penampilan: Cairan tidak berwarna
  • Densitas: 1,483 gr/cm3
  • Titik leleh: −68,74 oC
  • Titik didih: 57,65 °C
  • Kelarutan dalam air: Bereaksi
  • Kelarutan dalam pelarut lain: Larut dalam benzene, toluene, kloroform, eter, Asam hidroklorida
  • Tekanan uap: 25,9 kPa pada 20 °C
  • Struktur Kristal: Tetrahedral
  • Geometri koordinasi: 4
  • Entropi molar standar So298: 240 J·mol−1·K−1
  • Entalpi pembentukan standar ΔfHo298: −687 kJ·mol−1
  • Indeks Uni Eropa: 014-002-00-4
  • Klasifikasi Uni Eropa: Zat mengiritasi (Xi)
Pembuatan
Silikon tetraklorida dibuat melalui klorinasi berbagai senyawa silikon seperti ferrosilikon, silikon karbida, atau campuran silikon dioksida dan karbon. Rute ferrosilikon adalah yang paling umum.
Di laboratorium, SiCl4 dapat dibuat dengan memperlakukan silikon dengan klor, reaksinya adalah:
Si + 2 Cl2 → SiCl4
Senyawa ini pertama kali dibuat oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1823.
Reaksi
Hidrolisis dan Reaksi Terkait
Seperti klorosilana lain, silikon tetraklorida bereaksi dengan mudah bedangan air.
SiCl4 + 2 H2O → SiO2 + 4 HCl
Sebaliknya, karbon tetraklorida tidak mudah menghidrolisis. Tingkat yang berbeda hidrolisis diberikan untuk  jari-jari atom lebih besar dari atom silikon, yang memungkinkan serangan pada silikon, dan karena sifat ikatan Si-Cl lemah.
Reaksi ini dapat diperhatikan pada paparan cairan ke udara, uap menghasilkan asap karena bereaksi dengan kelembaban untuk memberikan aerosol seperti-kabut dari  asam klorida. Dengan metanol dan etanol bereaksi untuk menghasilkan tetrametil ortosilkat dan tetraetil ortosilikat:
SiCl4 + 4 ROH → Si(OR)4 + 4 HCl
Polisilikon klorida
Pada suhu tinggi homolog silikon tetraklorida dapat dibuat melalui reaksi:
Si + 2 SiCl4 → Si3Cl8
Pada kenyataan, klorinasi silikon disertai dengan pembentukan Si2Cl6. Serangkaian senyawa yang mengandung hingga enam atom silikon dalam rantai dapat dipisahkan dari campuran menggunakan distilasi fraksional.
Reaksi dengan Nukleofil Lain
Silikon tetraklorida adalah sebuah elektrofil klasik dalam reaktivitasnya. Senyawa ini membentuk berbagai senyawa organosilikon pada perlakuan dengan reagen Grignard dan senyawa organolitium:
4 RLi + SiCl4 → R4Si + 4 LiCl
Reduksi dengan reagen hidrida menghasilkan silana.
Kegunaan
Silikon tetraklorida digunakan sebagai perantara dalam produksi silikon sangat murni, karena ia memiliki titik didih yang nyaman untuk pemurnian dengan distilasi fraksional berulang. Silikon tetraklorida dapat direduksi menjadi silikon dengan gas hidrogen.

Tidak ada komentar: